“The Process Is Bitter But The Fruit Is Sweet”

Sejak manusia jatuh ke dalam dosa dan kehilangan kemuliaan Allah sejatinya hubungan antara manusia dengan Allah menjadi terputus dan tidak ada satupun usaha maupun perbuatan baik yang dapat dilakukan oleh manusia untuk mengembalikan hubungan nya dengan Allah seperti sedia kala karena Allah maha kudus dan sempurna. Inisiatif dari Allah yang berangkat dari cinta kasih Nya kepada manusia lah yang memulihkan kembali hubungan yang terjalin antara manusia dengan Allah yang maha kudus yaitu dengan mengorbankan Putera Tunggal Nya, Yesus Kristus.
Namun bagaimana pun pelanggaran yang dilakukan manusia pertama yaitu Adam dan Hawa telah menjadikan generasi-generasi manusia setelahnya yang hadir di bumi sampai saat ini memiliki kecenderungan untuk berdosa. Dan tidak ada satupun manusia yang tidak berdosa. Tidak ada dosa besar atau kecil, semuanya tetap menjijikkan di hadapan Allah dan mengganggu kualitas hubungan kita dengan Allah.
Oleh karena kecenderungan manusia untuk berdosa maka kita perlu dimurnikan kembali. Dan dalam hal pemurnian ini dibutuhkan pergumulan, masalah, tantangan hidup yang membuat kita kembali mendekat pada Allah dan semakin berserah serta mengandalkan Dia.
“Masalah adalah bagian terbesar dari proses kehidupan”
Selama kita hidup di dunia kita tidak mungkin tidak bersentuhan dengan masalah. Setiap harinya pasti kita berhadapan langsung dengan masalah. Hanya mungkin masalah itu ada yang besar, sedang dan kecil. Seringkali mindset kita terhadap masalah yang terjadi negatif, karena kecenderungan kita sbg manusia yg berdosa tadi membuat kita menjadi makhluk yang egois dan berpusat pada diri sendiri. Kita tidak pernah sabar menunggu. Kita ingin semuanya instan, tidak perlu proses yang hanya memakan banyak waktu. Tidak bisa dipungkiri bahwa masalah cenderung membuat kita gelisah, takut, dan stres, menumpulkan semangat dan sukacita. Masalah bahkan membuat kita meragukan kasih Tuhan dalam hidup kita. Masalah menjadi musuh kita. Masalah telah berhasil mencuri sukacita dan damai sejahtera kita. Namun apakah masalah yang patut dikambinghitamkan dalam hidup kita????????
Sebenarnya ada beberapa penyebab mengapa masalah atau pergumulan hidup diizinkan terjadi. Dan salah satu nya adalah karena dosa manusia, karena pemberontakan manusia terhadap perintah Allah, karena manusia tidak mau taat pada kehendak Allah. Manusia yang diciptakan segambar dan serupa dengan Allah yang maha suci sudah tidak lagi pada track nya Allah. Allah yang kita sembah bukan lah Allah yang otoriter. Allah menciptakan manusia bukan sebaga

i robot yang kaku, akan tetapi sebagai ciptaan yang diberi akal budi, hati nurani dan kehendak bebas. Oleh karenanya manusia diberikan kebebasan untuk memilih taat pada kehendak Nya atau memilih untuk tidak taat. Namun apa yang telah kita pilih ada konsekuensinya.
Konsekuensi dari ketidaktaatan adalah penderitaan dan masalah. Ini penting hadir dalam ranah kehidupan orang percaya yang sudah lahir dan hidup baru yaitu agar hidupnya dapat diperbaharui dan kembali dimurnikan, dibersihkan dari karat-karat yang menempel pada nya supaya hidupnya kembali berkenan di hadapan Allah.
Namun uniknya pergumulan justru melahirkan karakter-karakter mulia yang terpendam dalam diri kita, karakter yang tertutupi oleh karat-karat dosa. Masalah sejatinya membuat kita kuat, dan maksud Allah mengizinkan masalah terjadi adalah untuk membawa kita kembali pada Nya, agar kita mau kembali diajar dan berjalan dalam pimpinan Tuhan. Dan seringkali tekanan yang ditimbulkan oleh masalah bagi orang percaya, justru melahirkan talenta yang terkubur mungkin karena kita lebih banyak menghabiskan waktu kita untuk mencari kenyamanan diri dan terjebak dalam rutinitas, bukannya mencari dan mengasah talenta yang sudah Tuhan berikan pada kita untuk kita persembahkan bagi kemuliaan Nya.
Menggiurkan memang ketika kita mengetahui benefit dari sesuatu, namun yang juga harus kita ingat dengan kesadaran penuh adalah bahwa tidak ada yang namanya proses yang gampangan bagi Allah, jika Allah sedang memproses kita di dapur kesukaran, maka pasti kita akan kesakitan, karena Dia harus menghancurkan kembali bejana yang rusak yang tidak sesuai dengan rancangan Nya, dan kembali membuat bejana dengan menekan bejana tsb dan mencungkil bagian yang perlu dibentuk untuk menghasilkan bejana yang indah dan kudus bagi kemuliaan Allah. Proses itu pahit, bahkan terkadang sangat pahit, lebih pahit dari rasa pahit yang pernah kita kecap. Tak tergambarkan oleh apapun pahitnya. Proses juga memerlukan waktu yang mungkin juga akan lama, yang membutuhkan kesabaran ketaatan dan iman yang tidak setengah-setengah tapi full. Namun setelah proses itu berakhir, maka akan dihasilkan buah yang sangat manis yang rasa manisnya lebih dari rasa manis yang pernah kita kecap. Manis yang luar biasa karena datang dari Allah sendiri. Bahkan rasa manis itu bisa dikecap juga oleh orang lain, sehingga orang lain pun terberkati. Akhirnya kita pasti sampai pada suatu titik menyatakan ucapan syukur yang juga luar biasa atas adanya masalah, yang pada akhirnya membuat kita menjadi pribadi yang mulia, berani tampil beda dan kuat di dalam Tuhan.
Jadi, apakah masalah yang harus dipersalahkan??? Bukankah penderitaan hidup sebagian besar karena pilihan yang kita buat sendiri???
Mari ubah paradigma berfikir kita tentang masalah, jadikan masalah sebagai sahabat yang akan membuat kita kembali di track nya Allah. Dan imani dengan sungguh-sungguh bahwa segala perkara dapat kita tanggung di dalam dia yang memberi kekuatan kepada kita dan Allah tidak akan pernah memberikan persoalan yang lebih besar dari kekuatan kita untuk menanggungnya.

Tetap Percaya, taat dan setia.

With Luv
*dee*

Comments

Popular Posts